Anggota DPRD Sumbar HM. Nurnas, Senin 29 Januari 2024 melakukan reses ke Nagari Pasie Laweh Lubuk Alung.
Reses seperti diatur dalam undang-undang, anggota dewan dari Partai Demokrat ini bertemu dengan ratusan masyarakat yang tergabung dalam berbagai kelompok tani yang ada di Kecamatan Lubuk Alung.
Ketua Bamus Nagari Pasie Laweh Lubuk Alung Marjohan Datuak Cilangik menyebutkan, bahwa reses ini memberikan masukan kepada HM Nurnas, selaku wakil rakyat, yang akan diperjuangkannya untuk tahun depan.
“Banyak sudah kontribusi yang diberikan Nurnas di Pasie Laweh Lubuk Alung, terutama untuk kalangan kelompok tani, kelompok kehutanan serta kelompok wanita tani,” kata Datuak Cilangik dalam sambutannya dalam reses daerah pemilihan tersebut.
PPL pertanian Lubuk Alung, Jafrizal menyebutkan, dengan reses ini semakin banyak yang bisa disampaikan ke wakil rakyat. “Dan kita pun semakin banyak menerima informasi dari Nurnas itu sendiri,” ujar dia.
“Yang paling penting, adalah kebutuhan kita. Jangan keinginan. Kami sering mendampingi Nurnas dalam menyalurkan aspirasi ini, terutama alsintan untuk kelompok tani,” katanya.
Mungkin, katanya, ada satu dua kelompok yang kebagian dua atau lebih alat pertanian di Lubuk Alung ini, yang bersumber dari aspirasi yang disalurkan Nurnas.
“Dan perlu dicatat, bahwa proposal yang kita ajukan, adalah apa yang menjadi kebutuhan kita warga petani, bukan keinginan,” pesan Jafrizal.
Jafrizal menegaskan, bahwa keaktifan kelompok, sangat menentukan rekomendasi PPL dalam proposal berikutnya.
Anggota DPRD Sumbar HM Nurnas menyebutkan, reses tentu berdasarkan undang-undang, dan menjadi keharusan bagi setiap anggota dewan.
Kini adalah reses masa sidang kedua, dan yang terakhir di masa periodesasi anggota dewan periode 2019-2024.
“Kenapa saya sering ke Pasie Laweh. Adalah Amir Husin yang mengawali pertemuan dan hubungan baik ini, sehingga saya sering hadir, datang ke nagari ini,” katanya.
“Kadang sekedar duduk di kedai kopi, berdiskusi tentang banyak hal, tapi yang paling banyak soal pertanian dari hulu hingga hilirnya,” kata Nurnas bercerita soal dia dengan dunia pertanian di daerah pemilihannya.
Dari diskusi bersama masyarakat, katanya, yang dimulai oleh Amir Husin, banyak tokoh masyarakat yang kenal dan mengenal, sehingga timbul dan keluar masukan dari masyarakat, yang semakin banyak aspirasi tersalurkan dari Nurnas di Pasie Laweh Lubuk Alung.
“Tak terhitung lagi entah berapa banyaknya alsintan lewat aspirasi saya di nagari ini,” ulas dia.
Menurut Nurnas, 112 kelompok tani di Batang Anai telah menerima alsintan yang bersumber dari aspirasi Nurnas.
Tapi, dari segi jumlah uang, sebenarnya Lubuk Alung lebih banyak uangnya ketimbang Batang Anai. Hanya alat pertaniannya yang sedikit.
Ada 300 an alat-alat kebutuhan nelayan di sepanjang Pantai Padang Pariaman dan Kota Pariaman disalurkan Nurnas, di APBD Pemrov Sumatera Barat.
Nurnas memang peduli dan konsen dengan pertanian dan nelayan. Dari tujuh anggota DPRD Sumbar asal daerah pemilihan II, Padang Pariaman dan Kota Pariaman ini, barangkali Nurnas satu-satunya yang peduli terhadap pertanian ini.
“Kedepan, kita tidak ingin lagi jadi daerah penghasil, tapi yang dapat nama itu daerah lain,” katanya memotivasi masyarakat petani.
Seperti contoh, kata Nurnas, di bidang beras dan manggis. “Kita penghasil beras. Tapi di luar sana, beras Solok yang paling trend. Padahal, sebagian besar beras itu berasal dari Padang Pariaman,” ulas dia.
Begitu juga manggis. “Padang Pariaman juga penghasil manggis, tetapi yang punya nama Limapuluh Kota,” sebutnya.
“Jadi, penting bagi kita menerobos ini. Padi dan manggis yang kita hasilkan, tetap kita punya labelnya sampai kemana pun,” ungkapnya.
Terutama soal yang berhubungan dengan kelancaran pertanian. Yakni irigasi dan pupuk yang kuotanya semakin dikurangi oleh pemerintah.
Irigasi di Pasie Laweh Lubuk Alung dan Salibutan, sepertinya butuh perbaikan, sehingga pertanian bisa lancar dan penghasilan meningkat.
إرسال تعليق